Melainkanpara anggota mampu membaca emosi yang rumit dengan melihat ke mata orang lain. Ada ujian untuk kemampuan ini yang disebut membaca pikiran dari tatapan mata. 3. Tim pintar memiliki lebih banyak wanita. Bukan karena tim pintar memiliki lebih banyak kesetaraan gender; tim ini hanya memiliki lebih banyak wanita. Dasarperilaku individual. 1. Dasar-dasar perilaku individual. 2. Varibel-variabel perilaku organisasi tingkat individual Karakteristik biografik Kepribadian. Nilai dan Sikap Kemampuan Motivasi Proses Belajar Persepsi Pengambilan keputusan individual Produktifitas kerja Absen kerja Pindah kerja Kepuasan kerja. studiyang menginvestigasi dampak individu, kelompok, maupun struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud mengaplikasikan pengetahuan tersebut guna memperbaiki efektivitas organisasi. Sebagai suatu bidang studi, Perilaku Organisasi mempelajari tiga determinan dalam organisasi yaitu individu/ perorangan, kelompok, dan struktur. Jawaban b. Memberi perhatian pada sebagian dari stimulus dan mengabaikan yang sebagian. 18. Kecenderungan melihat orang bukan berdasarkan perilaku individual orang tersebut tetapi berdasarkan perilaku kelompoknya dengan melihat jenis kelamin, ras, umur, agama, kewarganegaraan, atau pekerjaan merupakan salah satu kesalahan dalam persepsi, yaitu . OrganizationalCitizenship Behavior itu sendiri adalah perilaku individu yang bebas untuk memilih atau terserah pada kebijaksanaanya, tidak secara langsung dan jelas diakui oleh sistem formal sebagai perilaku yang patut diberikan hadiah, insentif, promosi dan sebagainya, dan perilaku ini secara terus menerus dapat meningkatkan efisiensi dan Individuyang karakternya terbentuk pada lingkungan dan budaya kerja yang tinggi akan cenderung serius, ambisius, dan agresif. Sedangkan individu yang berada pada lingkungan dan budaya yang menekankan pada pentingnya bergaul baik dengan orang lain, maka dia akan lebih memprioritaskan keluarga dibandingkan kerja dan karier. 3. Sikap AlfD. Soal Uraian Materi Perilaku Organisasi1. Apa yang dimaksud dengan perilaku dalam organisasi?JawabanPerilaku Organisasi adalah penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang, individu, dan kelompok bertindak dan bereaksi dalam suatu organisasi, untuk mencapai dan mencapai kualitas kinerja tertinggi, dan hasil yang Mengapa kita perlu memahami perilaku organisasi?JawabanPerilaku organisasi akan membantu setiap individu dalam memahami perilaku mereka sendiri dan juga orang lain yang berada di dalam organisasi, sehingga bisa meningkatkan hubungan interpersonal antar setiap individu yang berada di dalam organisasi Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku kelompok dalam organisasi?JawabanPerilaku organisasi mengajarkan tiga factor penentu perilaku dalam organisasi meliputi Individu, Kelompok dan Struktur Kreitner dan Kinicki. 2005. Robbins 1993 menjelaskan bahwa perilaku organisasi adalah studi yang mengambil pandangan mikro – memberi tekanan pada individu-individu dan kelompok-kelompok Bagaimana mengembangkan perilaku organisasi?JawabanAdapun langkah-langkah pengembangan organisasi adalah sebagai berikut1. Mengenali permasalahan yang dihadapi Mengumpulkan data untuk menentukan iklim organisasi dan masalah perilaku Melakukan umpan balik dari data tersebut dan Merencanakan strategi untuk melakukan Bagaimana cara membangun perilaku organisasi yang baik?Jawaban1. Tetapkan Visi dan Misi Secara Bersama2. Kembangkan Standard Perilaku Sebagai Nilai-Nilai3. Komunikasikan Secara Efektif4. Implementasikan Melalui Pelatihan & Pengembangan5. Dukunglah Dengan Apresiasi dan Konsekuensi6. Evaluasi ke Dalam Penilaian Kinerja Secara Berkala6. Apa saja karakteristik perilaku organisasi?JawabanProses yang dimaksud adalah adanya interaksi yang berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara anggota organisasi. Proses organisasi ini meliputi komunikasi, kepemimpinan, dan proses pengambilan keputusan dan kekuasaan, dalam sebuah Apa hubungan antara organisasi dengan perilaku?JawabanPerilaku dalam sebuah organisasi dipengaruhi oleh pendapat dan tingkah laku dari individu-individunya karena organisasi diisi oleh orang-orang. Di dalam organisasi bisa terdiri dari kelompok-kelompok yang bisa bertolak belakang sehingga memengaruhi identitas organisasi itu Pendekatan apa saja yang bisa di terapkan dalam mempelajari perilaku organisasi?JawabanDengan adanya interaksi atau hubungan antar individu dalam organisasi, maka penelaahan terhadap perilaku organisasi haruslah dilakukan melalui pendekatan-pendekatan sumber daya manusia suportif, pendekatan kontingensi, pendekatan produktivitas dan pendekatan Apa saja ruang lingkup kajian perilaku organisasi?JawabanTerdapat beberapa ruang lingkup prilaku organisasi yakni sebagai berikut Mempelajari perilaku manusia dalam organisasi melalui tiga tingkatan analisis. Tingkatan Individu karakteristik bawaan individu dalam organisasi. Tingkatan Kelompok dinamika perilaku kelompok dan faktor-faktor Apa hubungan antara perilaku organisasi dengan manajemen?JawabanManajemen merupakan proses dari perencanaan, pengawasan, pengendalian, hingga evaluasi. Sedangkan perilaku organisasi atau corporate governance merupakan sebuah budaya perusahaan dan nilai nilai yang diutamakan untuk dijalankan dalam sebuah Apakah yang menjadi faktor penghambat dalam suatu perilaku organisasi ?JawabanFaktor Penghambat Pengembangan Organisasi1. Fokus Internal2. Market Disruptions3. Key Performance Indicators KPI4. Kehilangan Orientasi5. Tidak Fokus6. Kompleksitas7. Pertanggungjawaban yang Tidak Jelas8. Ketidakmampuan Melihat Peluang12. Bagaimana penerapan motivasi dalam organisasi agar dapat menyelesaikan kendala kendala perilaku individu dalam organisasi?JawabanPenerapan motivasi dalam organisasi dapat menyelesaikan kendala-kendala perilaku dalam organisasi yaitu dengan motivasi kita dapat membangun rasa percaya diri seseorang, membuat seseorang keluar dari rasa keterpurukannya dan perilaku negatif lainnya menjadi sesuatu yang positif, dan tentunya dengan dukungan dari orang-orang insan adalah salah satu dimensi krusial pada organisasi. Kinerja organisasi sangat tergantung di kinerja individu yang terdapat pada dalamnya. seluruh pekerjaan dalam organisasi itu, para anggotalah yg memilih keberhasilannya. sebagai akibatnya banyak sekali upaya menaikkan produktivitas organisasi harus dimulai berasal pemugaran produktivitas anggota. oleh karena itu, pemahaman wacana perilaku organisasi menjadi sangat krusial pada rangka menaikkan kinerjanya. Anggota menjadi individu waktu memasuki organisasi akan membawa kemampuan, kepercayaan eksklusif, pengharapan-pengharapan, kebutuhan dan pengalaman masa lalunya sebagai karakteristik individualnya. sang karena itu, maaf-maaf kalau kita mengamati anggota baru pada tempat kerja. ada yg terlampau aktif, juga yg terlampau pasif. Hal ini bisa dimengerti karena anggota baru umumnya masih membawa sifat-sifat karakteristik individualnya. Selanjutnya ciri ini dari Thoha 1983, akan berinteraksi menggunakan tatanan organisasi mirip peraturan dan hirarki, tugas-tugas, kewenangan serta tanggung jawab, sistem kompensasi dan sistem pengendalian. akibat interaksi tadi akan menghasilkan sikap-perilaku tertentu individu pada organisasi. oleh sebab itu krusial bagi manajer buat mengnalkan hukum-aturan organisasi kepada anggota baru. contohnya dengan menyampaikan masa orientasi. perilaku Organisasi di tingkat individu, Jika anggota merasa bahwa organisasi memenuhi kebutuhan serta ciri individualnya, beliau akan cenderung berperilaku positif. namun kebalikannya, Jika anggota tidak merasa diperlakukan dengan adil, maka mereka cenderung buat tak tertarik melakukan hal yg terbaik Cowling serta James, 1996 buat itu, waktu seseorang mempunyai ketertarikan yang tinggi dengan pekerjaan, seseorang akan memberikan perilaku terbaiknya dalam bekerja Duran-Arenas 1998. Selanjutnya dari Cowling serta James, tidak semua individu tertarik menggunakan pekerjaannya. Akibatnya beberapa sasaran pekerjaan tidak tercapai, tujuan-tujuan organisasi tertunda dan kepuasan dan produktivitas anggota menurun. di lain pihak, organisasi berharap bisa memenuhi standar-standar kini yang telah ditetapkan serta bisa meningkat sepanjang saat. Masalahnya adalah cara menyelaraskan sasaran-sasaran individu dan gerombolan dengan target organisasi; dan Bila memungkinkan, target organisasi sebagai target individu serta grup. buat itu dibutuhkan pemahaman bagaimana orang-orang dalam organisasi itu bekerja dan kondisi-syarat yg memungkinkan mereka dapat menyampaikan kontribusinya yg tinggi terhadap organisasi. Belajar dari Vroom dari Teori Pengharapan, sikap kerja adalah fungsi asal tiga ciri 1 persepsi anggota bahwa upayanya menunjuk di suatu kinerja 2 persepsi anggota bahwa kinerjanya dihargai misalnya menggunakan gaji atau kebanggaan tiga nilai yg diberikan anggota terhadap imbalan yang diberikan. menurut Vroom’s expectancy theory, perilaku yg diharapkan dalam pekerjaan akan semakin tinggi Bila seorang merasakan adanya hubungan yang positif antara usaha-usaha yang dilakukannya dengan kinerja Simamora, 1999. sikap-sikap tersebut selanjutnya meningkat Jika terdapat hubungan positif antara kinerja yg baik menggunakan imbalan yang mereka terima, terutama imbalan yg bernilai bagi dirinya. Guna mempertahankan individu senantiasa dalam rangkaian sikap serta kinerja, organisasi wajib melakukan penilaian yang akurat, memberi imbalan serta umpan balik yang sempurna. pengaruh kelompok Terhadap sikap Individu pada dasarnya keanggotaan grup dapat mengubah perilaku individu Tedeschi & Lindskold, 1976 , dampak grup ini dapat membuat anggotanya melakukan hal – hal pada organisasi yang tidak akan dilakukannya Bila mereka sendiri. Keanggotaan gerombolan ini dapat jua mempengaruhi sikap anggotanya Bila tidak ada anggota lain disekitarnya. efek terhadap perilaku ini besar sekali terutama dalam kelompok yang mempunyai rasa kebersamaan yang tinggi. Arah yang ditempuhnya sebagian akbar tergantung asal tata cara – norma yg terdapat dalam gerombolan tadi Jewell, LN; Siegall M, 1990 . Kohesivitas gerombolan Kohesivitas gerombolan mengacu pada sejauh mana anggota gerombolan saling tertarik satu sama lain serta merasa menjadi bagian dari grup tadi. pada grup yg kohesivitasnya tinggi, setiap anggota gerombolan itu memiliki komitmen yang tinggi buat mempertahankan kelompok tadi. gerombolan – gerombolan yg berbeda dalam hal kohesivitasnya, serta poly yang tidak pernah mencapai taraf grup yg memiliki daya tarik tertentu serta komitmen bersama yang artinya ciri kohesivitas yg kuat. Kohesivitas yang lebih besar terutama berkembang dalam grup yang relatif kecil serta memiliki organisasi yg lebih bersifat kerjasama daripada persaingan Jewel & Reitz, 1981 . Kesempatan saling berinteraksi antara para anggotanya secara lebih seringkali membantu berkembangnya kohesivitas gerombolan tadi. Kohesivitas yg lebih besar ada pada kelompok yg memiliki lebih poly kemiripan sikap, pendapat, nilai dan sikap diantara para anggotanya Cartwright, 1968 . pada tahap awal perkembangan kelompok taraf kemiringan tadi mengurangi kemungkinan terjadinya kontradiksi yang mungkin memecah grup tadi sebagai fraksi – fraksi yg lebih kecil atau menghancurkannya sama sekali. disparitas persepsi mengenai kelompok sendiri serta gerombolan lain digambarkan dalam studi mengenai korelasi antar grup dalam perusahaan yg akbar Alderfer and Smith, 1982 . Pendapat mengenai tujuan serta nilai 2 kelompok organisasi ditinjau asal anggota sendiri dan asal anggota grup lain diperlihatkan dalam Skema 1. Adanya kecenderungan persepsi anggota dalam masing – masing kelompok dan perbedaan persepsi dengan persepsi dari anggota dalam kelompok lain. Meskipun perbedaan komposisi ras antara kedua gerombolan pada studi Alderfer dan Smith mungkin mempertinggi perbedaan persepsi, tetapi wajib diperhatikan bahwa kedua kelompok tadi mempunyai poly persamaan. semua anggota dari kedua kelompok tersebut adalah karyawan asal organisasi yg sama, dan seluruh mempunyai taraf yg seperti pada hirarki manajemen organisasi. tata cara – norma artinya standar tak tertulis tentang perilaku, nilai serta sikap yg tumbuh asal interaksi antar kelompok. semakin tinggi rasa kebersamaan suatu gerombolan , semakin bertenaga istiadat – normanya, dan semakin akbar kemungkinannya memaksakan individu mengikuti norma grup Kiesler & Kiesler, 1969, pada, Jewell, LN; Siegall M, 1990 artikel lain Peran Individu dan Kelompok dalam Organisasi TUGAS INDIVIDU PERTANYAAN 1. How do you explain the growing popularity of teams in organizations? 2. What is the difference between a group and a team? 3. What are the four types of teams? 4. What conditions or context factors determine whether teams are effective? 5. How can organizations create team players? 6. When is work performed by individuals preferred over work performed by teams? 7. What are three ways in which our understanding of teams differs in a global context? JAWABAN 1. Tim dalam suatu organisasi lebih meningkat daripada individu yang dilihat dari cara kerja, da cara pengambilan keputusan. Tim dalam mengambil keputusan menggunakan sebuah musyawarah atau keputusan bersama dan sudah memikirkan resiko yang akan dihadapi daripada individu, sebab sebagai ebagai manusia, dapat terpengaruh oleh mode dan mentalitas kawanan. Tim yang dibentuk lebih berkomitmen pada tugas yang diemban. Selain itu, kerja tim lebih bagus dan rapi daripada kerja individu. 2. Perbedaan grup dengan tim Kelompok merupakan sekumpulan dua orang atau lebih yang saling bekerjasama, bergantung, dan menyelesaikan suatu masalah serta mencapai tujuan bersama. Sedangkan tim merupakan penyelesai dalam suatu masalah yang ada pada suatu kelompok. Jadi, tim merupakan bagian dari suatu organisasi. Tabel perbedaan antara grup dengan tim Pemahaman pengetahuan saling melengkapi Peran koordinasi yang tersebar Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Berbicara tentang organisasi, tentu tidak terlepas dari pembahasan perilaku individu atau manusianya. Seperti yang kita ketahui bahwa manusia adalah unsur utama dalam setiap organisasi. Selain itu, manusia adalah makhluk sosial dan berada dalam kelompok adalah bagian dari kehidupan hari-harinya, manusia akan terlibat atau bergabung dengan aktivitas kelompok salah satunya yaitu organisasi. Manusia yang menjadi bagian keanggotaan dari suatu organisasi baik organisasi besar atau pun kecil, memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk menjalin keakraban dalam kelompok-kelompok tertentu. Ada beberapa faktor pula yang mempengaruhi, seperti dekatnya dengan tempat kerja, adanya tujuan bersama, adanya kesamaan tugas, sehingga timbullah kedekatan antara satu sama lain dan mulai lah mereka untuk sumber dari perilaku di dalam organisasi ada dua, yaitu dari individu dan kelompok. Akan tetapi, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai perilaku individu. Mari kita mulai dengan memahami, apa sih itu perilaku individu?Pengertian Perilaku Individu Menurut KBBI, individu adalah pribadi orang, seorang, atau organisme yang hidupnya sendiri. Sedangkan pengertian perilaku adalah tanggapan, tingkah laku yang dilakukan seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya. Jadi, perilaku individu adalah perilaku yang dilakukan seseorang dalam kesehariannya sebagai bentuk tanggapan terhadap lingkungan sekitar. Perilaku individu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kemampuan dan ketrampilan, biografis, latar belakang keluarga, persepsi, kepribadian, dan lain-lain. Perilaku individu di dalam organisasi merupakan suatu bentuk interaksi yang dilakukan antara individu dengan karakteristik organisasi. Di dalam organisasi, tentu setiap individu memiliki perilaku yang berbeda, dan perilaku tersebut ditentukan oleh masing-masing lingkungannya. Perilaku individu sejatinya dapat kita pahami dengan mempelajari karakteristik individuMenurut Nimran, karakteristik yang melekat pada individu terdiri dari ciri-ciri biografis, kepribadian, kemampuan, persepsi dan IndividuPerilaku individu dapat dipengaruhi oleh beberapa unsur lain, seperti situasi lingkungan, ability kemampuan, dan effort usaha.1. Ability kemampuanAdalah potensi atau kecakapan yang dimiliki seseorang untuk menguasai suatu ketrampilan, baik dari bawaan sejak lahir atau pun dari hasil latihan yang telah dilakukannya. 2. Effort usahaAdalah usaha yang kita lakukan terhadap suatu aktivitas atau yang mempengaruhi Perilaku Individu di dalam Organisasi1. Kepuasan kerjaKepuasan kerja memberikan pengaruh bagi kinerja atau produktivitas karyawan. Semakin tinggi kepuasan kerja seorang individu, maka akan semakin betah dan semakin senang pula individu tersebut dalam bekerja. Sebaliknya, apabila individu tersebut tidak mendapatkan kepuasan kerja, maka produktivitasnya bisa menurun dan bahkan bisa berhenti dari LingkunganLingkungan ada beragam dan dapat mempengaruhi perilaku individu, contohnya seperti lingkungan biologis, lingkungan fisik, maupun lingkungan sosial. Lingkungan dapat menjadi lawan dan tantangan bagi individu sehingga memiliki potensi untuk mengubah perilaku dan sifat seorang individu. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

pertanyaan perilaku individu dalam organisasi