Kekerasan dan aksi pengancaman dengan sajam terhadap jurnalis tidak diperkenankan," ujar Ketua PWI Bengkalis Alfisnardo, Rabu (11/8/2021) "Tindakan pengancaman itu juga dapat dikenai Pasal 368 ayat (1) KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama sembilan tahun," ujarnya. DIberitakan sebelumnya, Tiga wartawan Zul Azmi ( NUSANID, TULANG BAWANG - Polsek Dente Teladas berhasil menangkap pelaku tindak pidana pengancaman dengan menggunakan senjata tajam (sajam) jenis golok yang terjadi di wilayah hukumnya. Pelaku pengancaman tersebut ditangkap hari Selasa (19/10/2021), pukul 19.00 WIB, saat sedang berada di rumahnya di Dusun Sungai Bayan, Kampung Pasiran Jaya. Kekerasan dan aksi pengancaman dengan sajam terhadap jurnalis tidak diperkenankan," ujar Ketua PWI Bengkalis Alfisnardo, Rabu (11/8). Dikatakan Alfis, setiap wartawan yang memilki legalitas yang jelas dalam bekerja ataupun menjalankan tugas liputan dilindungi Undang - Undang Pokok Pers 40 Tahun 1999. PengakuanPria yang Nyaris Bacok 2 Polantas dengan Sajam di Banyuasin: Khilaf dan Terbawa Emosi TRIBUN-VIDEO.COM-Kasus pengancaman terhadap anggota Satlantas Polres Banyuasin yang terjadi di simpang Tugu Polwan Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin, kemarin terus "Pelaku kami kenakan Pasal 212, Pasal 335 dan UU darurat dengan ancaman Namun Mahkamah Konstitusi melalui Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 1/PUU-XI/2013 menyatakan bahwa frasa, "sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan" dalam Pasal 335 ayat (1) butir 1 KUHP bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Sehingga, Pasal 335 ayat (1 Bahkansalah satu diantaranya mengambil sajam jenis parang mengamuk hendak membacok anggota. Melihat hal ini, anggota langsung menyelamatkan diri. "Setelah itu dibentuk tim untuk berkolaborasi dengan seluruh unit Reskrim jajaran Polsek mengungkap kasus tindak pidana pengancaman dengan kekerasan dengan senjata tajam ini,"ujar Kapolres. 26uzu. BANJARBARU – Pelaku berinisial RF 21 yang melakukan tindak pidana pengancaman terhadap seorang ASN berprofesi guru di SMPN 15 SMPN 15 Kelurahan Syamsudin Noor Landasan Ulin ternyata punya motif tersendiri. Alasannya karena marah akibat kebijakan dari guru tersebut. Dari hasil interogasi pihak Polsek Banjarbaru Barat terhadap pelaku yang sudah diamankan. Diketahui ternyata marahnya pelaku berawal dari aturan yang tidak membolehkan siswa berbelanja keluar lingkungan sekolah. “Pelaku ini pedagang es di depan sekolah. Dia marah karena siswa tidak boleh keluar sekolah dan pintu pagar ditutup. Alhasil dia melakukan pengancaman kepada guru agar pagar bisa dibuka saat jam istirahat tiba,” terang Kapolres Banjarbaru, AKBP Kelana Jaya melalui Kapolsek Banjarbaru Barat, Kompol Syaiful Bob. Lalu disebutkan juga bahwa sebelum peristiwa pengancaman terjadi. Pelaku menemui korban di dalam sekolah. “Ia mengajak korban keluar dengan dalih mau berbicara. Ternyata sesampainya di depan pagar, pelaku langsung mengeluarkan sajam jenis belati dari pinggangnya dan mengayunkannya ke hadapan korban,” cerita Bob. Beruntung katanya saat itu seorang saksi menjatuhkan sajam tersebut dari pelaku. “Ada seorang pria saksi berlari ke arah kejadian dan memegang tangan pelaku hingga sajam tersebut jatuh. Setelah itu korban dan saksi masuk ke sekolah dan pelaku kabur,” ungkapnya. Kejadian ini dilaporkan ke Mapolsek. Anggota polisi lamgsung bergerak mengamankan pelaku. Di kediaman di amankan barang bukti berupa sajam yang digunakannya untuk mengancam korban. “Kita amankan berupa pisau jenis belati panjang 27 cm lengkap dengan kumpang berwarna hitam. Pelaku sendiri disangkakan dijerat pasal 335 Ayat 1 KUHP Sub Pasal 2 UU Darurat No 12 Tahun 1951 tentang tindak pidana pengancaman,” tuntas Bob. rvn/ema BerandaKlinikPidanaHukumnya Menakut-nak...PidanaHukumnya Menakut-nak...PidanaSelasa, 10 Januari 2023Umur saya 16 tahun. Saya membawa motor dan teman saya membawa senjata tajam. Saya disuruh teman saya ngejar dua orang yang tengah lewat. Setelah itu orang itu jatuh ke parit. Tetapi orang itu tidak kena apa-apa atau dikeroyok. Apakah saya akan dimasukkan ke penjara ?Pada dasarnya memiliki dan membawa senjata tajam di Indonesia dilarang oleh hukum di Indonesia dan termasuk perbuatan pidana, kecuali senjata tajam yang digunakan untuk pekerjaan, benda pusaka, atau koleksi benda kuno. Selain itu, perbuatan mengejar orang lain hingga korban jatuh ke parit juga dapat dijerat dengan pasal penganiayaan. Namun, apakah Anda yang hanya memboncengkan teman Anda dan masih berusia 16 tahun tetap dapat dikenai ancaman pidana? Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini. Artikel di bawah ini adalah pemutakhiran dari artikel dengan judul yang sama yang dibuat oleh Tony Gunawan, dan pertama kali dipublikasikan pada Jumat, 28 Mei ini dibuat berdasarkan KUHP lama dan UU 1/2023 tentang KUHP yang diundangkan pada tanggal 2 Januari informasi hukum yang ada di Klinik disiapkan semata – mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum lihat Pernyataan Penyangkalan selengkapnya. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan Konsultan Mitra yang Anda ajukan dapat kami klasifikasikan menjadi 4 pembahasan, yaituAnda memboncengkan teman Anda yang membawa senjata tajam;Bersama dia, Anda mengejar orang hingga orang tersebut jatuh ke parit;Bisa tidaknya Anda dipidana sebagai orang yang memboncengkan teman Anda;Usia Anda masih 16 Membawa Senjata TajamPertama-tama, kami akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai senjata tajam. KBBI mendefinisikan senjata tajam sebagai senjata yang tajam seperti pisau, pedang, atau larangan membawa senjata tajam diatur di dalam Pasal 2 UU Darurat 12/1951 yang menyatakanBarang siapa yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperolehnya, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata pemukul, senjata penikam, atau senjata penusuk slag-, steek-. of stootwapen, dihukum dengan hukuman penjara setinggi-tingginya 10 pengertian senjata pemukul, senjata penikam atau senjata penusuk dalam pasal ini, tidak termasuk barang-barang yang nyata-nyata dimaksudkan untuk dipergunakan guna pertanian, atau untuk pekerjaan-pekerjaan rumah tangga atau untuk kepentingan melakukan dengan syah pekerjaan atau yang nyata-nyata mempunyai tujuan sebagai barang pusaka atau barang kuno atau barang ajaib merkwaardigheid.Sehingga, perbuatan teman Anda yang membawa senjata tajam yang bukan digunakan untuk kepentingan pekerjaannya atau koleksi barang pusaka/barang kunonya dilarang oleh hukum dan termasuk dalam perbuatan pidana. Ancaman pidananya adalah setinggi-tingginya 10 Anda dan teman Anda yang membuat korban jatuh ke dalam parit dapat disebut dengan penganiayaan yang diatur dalam KUHP lama yang masih berlaku pada saat artikel ini diterbitkan dan UU 1/2023 yang mulai berlaku 3 tahun terhitung sejak tanggal diundangkan,[1] yakni pada tahun 2026 yaituPasal 351 ayat 1 dan 4 KUHPPasal 466 ayat 1 dan 4 UU 1/2023Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama 2 tahun 8 bulan atau pidana denda paling banyak Rp4,5 juta.[2]Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak orang yang melakukan penganiayaan, dipidana penjara paling lama 2 tahun 6 bulan atau pidana denda paling banyak kategori III, yaitu Rp50 juta.[3]Termasuk dalam penganiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah perbuatan yang merusak dari Perbuatan-perbuatan yang Termasuk Penganiayaan, R. Soesilo dalam bukunya Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal menjelaskan undang-undang tidak memberi ketentuan apakah yang diartikan dengan “penganiayaan” itu. Menurut yurisprudensi, maka yang diartikan dengan “penganiayaan” yaitu sengaja menyebabkan perasaan tidak enak penderitaan, rasa sakit, atau luka. Termasuk masuk pula dalam pengertian penganiayaan ialah “sengaja merusak kesehatan orang.”R. Soesilo dalam buku tersebut juga memberikan contoh dengan apa yang dimaksud dengan “perasaan tidak enak”, yaitu misalnya mendorong orang terjun ke kali sehingga basah, menyuruh orang berdiri di terik matahari, dan menurut hemat kami, mengejar orang hingga jatuh ke parit, yang kemungkinan menyebabkannya terluka dan basah, dapat dikategorikan sebagai tindak pidana dan teman Anda juga dapat dijerat dengan pasal pembunuhan apabila korban meninggal dan tindakan tersebut dilakukan dengan maksud untuk membunuhnya, yaituPasal 338 KUHPPasal 458 ayat 1 UU 1/2023Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 orang yang merampas nyawa orang lain, dipidana karena pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama 15 pembunuhan ini dicantumkan sebagai peringatan keras agar Anda dan teman Anda berhati-hati dan tidak mengulangi perbuatan menakut-nakuti orang dengan senjata tajam karena bisa saja perbuatan tersebut mengakibatkan Serta atau Membantu Melakukan Tindak PidanaKemudian timbul pertanyaan, apakah Anda yang hanya memboncengkan teman Anda juga dapat dipidana? Berkaitan dengan tindak pidana membawa senjata tajam, karena Anda tidak ikut membawa atau membantu membawa senjata tajam maka Anda tidak dapat dijerat dengan Pasal 2 UU Darurat 12/1951 di tetapi karena Anda ikut mengejar orang meskipun disuruh oleh teman Anda hingga jatuh ke parit, maka Anda dapat dikenakan sanksi pidana penjara berdasarkan pasal penganiayaan yang kami jelaskan di itu Anda juga dapat dianggap sebagai pelaku yang turut serta melakukan tindak pidana atau membantu melakukan tindak pidana berdasarkan ketentuan berikutKUHPUU 1/2023Pasal 55 ayat 1 angka 1Dipidana sebagai pelaku tindak pidanamereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan;Pasal 56 Dipidana sebagai pembantu kejahatanmereka yang sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan;mereka yang sengaja memberi kesempatan, sarana atau keterangan untuk melakukan 57 ayat 1 Adapun terhadap orang yang memberi bantuan untuk melakukan kejahatan, maksimum pidana pokok dikurangi 1/ 20 huruf cSetiap orang dipidana sebagai pelaku tindak pidana jika……turut serta melakukan tindak pidana;Pasal 21 ayat 1 huruf b dan 3Setiap orang dipidana sebagai pembantu tindak pidana jika dengan sengaja memberi kesempatan, sarana, atau keterangan untuk melakukan tindak pidana; ataumemberi bantuan pada waktu tindak pidana untuk pembantuan melakukan tindak pidana paling banyak 2/3 dari maksimum ancaman pidana pokok untuk tindak pidana yang yang Berusia 16 TahunSelanjutnya, mengenai usia Anda yang masih 16 tahun, maka hal tersebut tidak menghapus sanksi pidana terhadap Anda. Hukuman tetap dapat dijatuhkan, namun dalam hal ini undang-undang mengatur berbeda karena Anda masih dikategorikan sebagai anak, sebagaimana pengertian anak yang berkonflik dengan hukum adalah anak yang telah berumur 12 tahun, tetapi belum berumur 18 tahun yang diduga melakukan tindak pidana.[4]Berdasarkan Pasal 81 ayat 2 UU 11/2012 ancaman pidana terhadap anak yang melakukan tindak pidana adalah paling lama 1/2 dari maksimum ancaman pidana penjara bagi orang riset hukum Anda dengan analisis hukum terbaru dwibahasa, serta koleksi terjemahan peraturan yang terintegrasi dalam Hukumonline Pro, pelajari lebih lanjut di jawaban dari kami, semoga HukumKitab Undang-Undang Hukum Pidana;Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Mengubah 'Ordonnantietijdelijke Bijzondere Strafbepalingen' Stbl. 1948 Nomor 17 dan Undang-Undang Republik Indonesia Dahulu Nomor 8 Tahun 1948; Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak;Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penyesuaian Batasan Tindak Pidana Ringan dan Jumlah Denda dalam tajam, yang diakses pada 9 Januari 2023, pukul WIB.[3] Pasal 79 ayat 1 huruf c UU 1/2023Tags SAMARINDA – Unit Reserse Kriminal Polsek Samarinda Ulu Gelar Press Release terkait Kasus Tindak Pidana Pengancaman dengan Menggunakan Senjata Tajam dan Penganiayaan bertempat di Mapolsek Samarinda Ulu, Kamis 02/03/2023. AKBP Eko Budiarto, dalam Release menjelaskan, ” Pelaku berinisial SB 32 Tahun beserta barang bukti 1 bilah Senjata tajam telah berhasil kami amankan, ujar Wakapolresta Samarinda. Awalnya, Pelaku SB pada hari Rabu tanggal 22 Februari 2023 sekitar Jam WITA saat itu saya sedang bekerja sebagai tukang parkir di Jl. Karrie Onieng tepatnya di Klinik Tirta bersebelahan dengan Kedai Namsa, awalnya pemilik Kedai menegur Pelaku terkait mobil milik dokter yang terparkir diantara Klinik dan Kedai Namsa. Pelaku langsung cekcok mulut menanyakan kepada pemilik Kedai kenapa tidak mau kurang lebih karena menurut pelaku tidak mengganggu akses kedainya, kemudian datang SF Korban dengan maksud melerai namun pelaku salah paham sehingga pelaku melakukan pemukulan dengan tangan kanannya yang mengenai wajah korban. Karena merasa masih tidak terima pelaku mengambil celurit dirumahnya dan kembali ke dalam Kedai dan melakukan pengancaman dengan menggunakan Senjata tajam kepada SF korban. Atas kejadian tersebut, Unit Opsnal Polsek Samarinda Ulu yang dipimpin oleh Oleh Ipda Rizky Tovas, mendatangi TKP dimaksud kemudian berhasil mengamankan terlapor SB 32 Tahun beserta barang buktinya. Atas perbuatannya Pelaku SB 32 Tahun disangkakan Pasal Pengancaman dengan menggunakan senjata tajam dan Penganiayaan, sebagaimana dimaksud dalam rumusan Pasal 335 KUHP Jo Pasal 2 ayat 1 UU Darurat No. 12 Tahun 1951 dan Pasal 1951 dan Pasal 351 KUHP, dengan ancaman hukuman 10 Tahun Penjara. Pemerasan dan pengancaman adalah dua tindak pidana yang berbeda. Berikut persamaan dan perbedaannya serta pidananya dalam KUHP pidana atau pasal pengancaman bukan hal yang asing di telinga. Pasalnya, siapa saja dapat menjadi korban. Pelakunya pun bisa jadi orang-orang terdekat. Mari kenali tindak pidana ini lebih jauh beserta sanksi hukumnya dan bedanya dari tindak pidana dan PengancamanPemerasan diartikan KBBI sebagai tindakan mengambil sebanyak-banyaknya dari orang lain atau meminta uang dan sebagainya dengan ancaman. Pasal pemerasan kerap kali disamakan dengan pengancaman. Namun, meski keduanya terlihat serupa, pasal pemerasan dan pengancaman ini membahas perbedaan, mari kenali dulu persamaannya. Lilik Mulyadi dalam Noveti, 201619 menerangkan bahwa pemerasan dan pengancaman memiliki sejumlah persamaan. Adapun persamaan pemerasan dan pengancaman adalah sebagai berikut;Perbuatan materiilnya berupa tindakan memaksa ditujukan pada orang agar orang lain memberikan benda, utang, atau menghapus kesalahannya menguntungkan diri atau orang lain dengan tindakan melawan jugaDiperas Media Massa? Begini Penjelasan Dewan PersMengenal Sextortion, Modus Korupsi Baru di Negara MajuPentingnya Kesadaran Hukum dalam Bermedia SosialKemudian, perbedaan pemerasan dan pengancaman ada pada cara dan pemerasan, caranya menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan. Lalu, pada pengancaman, caranya menggunakan ancaman pencemaran nama baik dan akan membuka pemerasan diancam pidana maksimum 9 bulan dan ada kemungkinan diperberat. Namun, pada pengancaman, pidana penjaranya maksimum 4 tahun dan tidak memungkinkan untuk diperberat. Lebih lanjut, ketentuan pidana pemerasan dan pengancaman dalam KUHP Baru atau UU 1/2023 diubah, berikut perubahannya. Tindak Pidana Pemerasan dan Pengancaman dalam UU 1 tahun 2023 tentang KUHP Buku Kedua dibahas dalam 4 Pasal. Yakni Pasal 482, Pasal 483, Pasal 484 dan Pasal sajakah Tindak Pidana Pemerasan dan Pengancaman itu?Tindak Pidana Pemerasan dan Pengancaman menjadi Bab ke 25 dalam UU 1 tahun 2023 tentang KUHP Buku Kedua. Pidana-Pidana yang berikan adalahPasal 482 Ayat 1 menyatakan bahwa Tindak Pidana ini dipidana karena pemerasan dengan pidana penjara paling lama 9 sembilan tahun, Setiap Orang yang dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa orang dengan Kekerasan atau Ancaman Kekerasan untuk memberikan suatu Barang, yang sebagian atau seluruhnya milik orang tersebut atau milik orang lain; atau memberi utang, membuat pengakuan utang, atau menghapuskan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 479 ayat 2 sampai dengan ayat 4 berlaku juga bagi pemerasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1. Pasal 482 Ayat 2Pasal 483 Ayat 1 menyatakan bahwa Tindak Pidana Pemerasan dan Pengancaman dipidana karena pengancaman dengan pidana penjara paling lama 4 empat tahun atau pidana denda paling banyak kategori IV, Setiap Orang yang dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan ancarnan pencemaran atau pencemaran tertulis atau dengan ancaman akan membuka rahasia, memaksa orang supaya memberikan suatu Barang yang sebagian atau seluruhnya milik orang tersebut atau milik orang lain; atau memberi utang, membuat pengakuan utang, atau menghapuskan Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 hanya dapat dituntut atas pengaduan Korban Tindak Pidana. Pasal 483 Ayat 2Pasal 484 menyatakan bahwa Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 481 berlaku juga bagi Tindak Pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 482 dan Pasal Pasal 485 dikatakan bahwa Setiap Orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 482 dan Pasal 483 dapat dijatuhi pidana tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 huruf a, huruf b, huruf c, dan/atau huruf Pidana Pemerasan dan PengancamanBerikut adalah isi salinan Tindak Pidana Pemerasan dan Pengancaman dalam UU 1 tahun 2023 tentang KUHP Buku Kedua. Bukan format asliBAB XXVTINDAK PIDANA PEMERASAN DAN PENGANCAMANPasal 482Dipidana karena pemerasan dengan pidana penjara paling lama 9 sembilan tahun, Setiap Orang yang dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa orang dengan Kekerasan atau Ancaman Kekerasan untukmemberikan suatu Barang, yang sebagian atau seluruhnya milik orang tersebut atau milik orang lain; ataumemberi utang, membuat pengakuan utang, atau menghapuskan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 479 ayat 2 sampai dengan ayat 4 berlaku juga bagi pemerasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1.Pasal 483Dipidana karena pengancaman dengan pidana penjara paling lama 4 empat tahun atau pidana denda paling banyak kategori IV, Setiap Orang yang dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan ancarnan pencemaran atau pencemaran tertulis atau dengan ancaman akan membuka rahasia, memaksa orang supayamemberikan suatu Barang yang sebagian atau seluruhnya milik orang tersebut atau milik orang lain; ataumemberi utang, membuat pengakuan utang, atau menghapuskan Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 hanya dapat dituntut atas pengaduan Korban Tindak 484Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 481 berlaku juga bagi Tindak Pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 482 dan Pasal 485Setiap Orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 482 dan Pasal 483 dapat dijatuhi pidana tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 huruf a, huruf b, huruf c, dan/atau huruf salinan bunyi Tindak Pidana Pemerasan dan Pengancaman dalam UU 1 tahun 2023 tentang KUHP Buku Kedua. TagsKUHPTindak PidanaPemerasanPengancaman2023

pasal pengancaman dengan sajam